TUJUH CIRI PEMIMPIN AKHIR ZAMAN YANG PERLU DIHINDARI
Dalam Surah Sad(38:26), Allah SWT telah berfirman tentang pemimpin adil yang berbunyi:“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, kerana mereka melupakan hari perhitungan.”
Terdapat banyak hadis Rasulullah SAW yang mengingatkan umat Islam tentang kemunculan pemimpin-pemimpin di akhir zaman yang menyesatkan manusia. Kita bertanggung jawab untuk meneliti dan menilai ciri-ciri pemimpin supaya kita tidak disesatkan oleh mereka:
Antara pemimpin-pemimpin yang ditakuti:
1. PEMIMPIN YANG MENOLAK KEBENARAN DAN MENYERU KEMUNGKARAN.
Dari Ubadah bin Shamit beliau berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
2. PEMIMPIN YANG SESAT
Dari Aus, beliau berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
“Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku, kecuali (ujian) para pemimpin yang sesat.” (Hadis Riwayat Ibnu Hibban).
Sheikh Sufyan as-Tsauri bin Said (716 M–778 M) seorang ulama besar zaman dahulu menggambarkan mereka dengan mengatakan: “Tidaklah kamu menjumpai para pemimpin sesat, kecuali kamu mengingkari mereka dengan hati, agar amal kamu tidak sia-sia.”
3. PEMIMPIN YANG MEMERINTAH DENGAN MENGANCAM KEHIDUPAN DAN MATA PENCARIAN RAKYAT
Abu Hisyam as-Silmi berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
“Kamu akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kamu. Mereka berbicara (berjanji) kepada kamu, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan tetapi pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak senang dengan kamu hingga kamu menilai baik (memuji) keburukan mereka, dan kamu membenarkan pembohongan mereka, serta kamu memberi kepada mereka hak yang mereka senangi.” (Hadis Riwayat Thabrani).
4. PEMIMPIN YANG BODOH.
Dari Jabir bin Abdillah beliau berkata bahawa Rasulullah SAW berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:
“Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan dari kalangan orang-orang yang bodoh.” (Hadis Riwayat Ahmad).
Maksud pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah SAW. Dengan kata lainnya pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam dalam pemerintahannya.
5. PEMIMPIN YANG PURA-PURA BERIMAN (ZINDIK).
Dari Ma’qil bin Yasar. Katanya Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
“Dua golongan umatku yang keduanya tidak akan mendapatkan syafaatku, iaitu pemimpin yang bertindak zalim, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari agama.” (Hadis Riwayat Thabrani).
“Akan datang kepada masyarakat tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Pada tahun-tahun itu pembohong dipandang benar, yang benar dianggap bohong; pada tahun-tahun tersebut pengkhianat diberi amanat, sedangkan orang yang amanah dianggap pengkhianat. Pada saat itu yang berbicara adalah ruwaibidhah”. Lalu ada sahabat bertanya, “Apakah ruwaibidhah itu Rasulullah?. Rasulullah menjawab, “Orang bodoh yang berbicara/menguruskan urusan pemerintahan.”
[Dalam riwayat lain disebutkan, ruwaibidhah itu adalah “orang fasik yang berbicara/menguruskan urusan awam” dan “al-umara (pemerintah) fasik yang berbicara/menguruskan urusan pemerintahan]. (Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Abu Ya’la dan al-Bazzar).
6. PEMIMPIN YANG MENGANGKAT PEMBANTU KALANGAN ORANG-ORANG JAHAT DAN MENGAKHIRKAN SOLAT (MENGABAIKAN SYARIAH).
Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda:
“Akan sampai di akhir zaman para penguasa sewenang-wenang, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik, para hakim pengkhianat dan para ahli hukum Islam (fuqaha’) pendusta.” (Hadis Riwayat Thabrani).
7. PEMIMPIN DIKTATOR (KEJAM).
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya seburuk-buruknya para penguasa adalah penguasa al-huthamah (diktator).” (Hadis Riwayat Al-Bazzar).
Pemimpin al-huthamah (diktator) adalah pemimpin yang menggunakan kekerasan (tangan besi) terhadap rakyatnya.
Dari Abu Layla al-Asy’ari katanya Rasulullah SAW bersabda:
“Dan berikutnya adalah para pemimpin jika mereka diminta untuk mengasihani (rakyat), mereka tidak mengasihaninya; jika mereka diminta untuk menunaikan hak (rakyat), mereka tidak memberikannya; dan jika mereka disuruh berlaku baik (adil), mereka menolak. Mereka akan membuat hidup kamu dalam ketakutan; dan memecah-belah tokoh-tokoh kamu. Sehingga mereka tidak membebani kamu dengan suatu beban, kecuali mereka membebani kamu dengan cara paksa, samada kamu suka atau tidak. Serendah-rendahnya hak kamu, adalah kamu tidak mengambil pemberian mereka, dan kamu tidak menghadiri pertemuan mereka.” (Hadis Riwayat Thabrani).
"Pemimpin (penguasa) adalah bayangan Allah di muka bumi. Kepadanyalah berlindung orang yang teraniaya dari hamba-hambaNya. Jika ia berlaku adil, nescaya baginya ganjaran (pahala) dan bagi rakyatnya hendaklah bersyukur. Sebaliknya, apabila ia curang (zalim), nescaya berdosalah baginya dan rakyat hendaklah bersabar. Apabila para pemimpin curang (zalim), langit tidak akan menurunkan keberkatannya. Apabila zina bermaharajalela, kefakiran dan kemiskinan pun akan berkembang.,” (Hadis Riwayat Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar)
Berwaspadalah dengan peringatan Allah SWT di bawah:
"(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun". {Petikan dari Surah Al-Israq[Memperjalankan Waktu Malam](17:71)}
Justeru, beringatlah tatkala memilih pemimpin. Mereka bukan hanya memimpin kita di dunia ini tetapi juga di akhirat. Tepuk dada dan tanyalah iman kita. Mana satukah idaman kalbu. Peringatan dari Allah di atas terlalu jelas untuk kita fahami.
No comments:
Post a Comment